Friday, November 13, 2015

[REVIEW ] Soga Resto, Ketika Kuliner Berpadu dengan Budaya

Semilir angin menerpa wajah Fenny ketika turun dari mobil. Jika tak segera disambung dengan tangis Sita yang terbangun, mungkin Fenny masih ingin menghirup udara segar lebih lama dengan khusyuk. Sembari menggendong Sita, Fenny menuju sebuah bangunan yang memiliki teras muka paling kecil. Melewati halaman yang hijau berpaving dengan hiasan taman dan kolam lengkap dengan patung gaya Eropa. Melintasi sebuah gedung dengan desain fasad perpaduan Jawa dan Eropa yang begitu kental. Dan ketika sampai di tujuan, Fenny kembali mengulum senyum. Teringat setahun lalu ketika Fenny numpang nongkrong di teras. Duduk istirahat di set meja kursi sembari menerawang ke dalam dan berkhayal, “Mungkin tidak ya kapan-kapan bisa masuk dan mencicipi menu didalam?”

Soga Resto tampak depan (sumber gambar: tripadvisor.com)
Soga Resto. Demikian nama tempat yang Fenny datangi. Restoran yang merupakan bagian dari Danar Hadi Group ini terletak di sebelah Museum Batik Danar Hadi. Museum yang Fenny datangi untuk mencari data untuk buku referensi travelling tentang museum yang Fenny tulis untuk buku 3 Emak Gaul Keliling 3 Kota setahun yang lalu. Kini Fenny kembali datang. Bersama bayi yang dulu masih dalam kandungan dan sekarang berusia 10 bulan.

Fenny membuka pintu restoran. Deretan meja kursi dalam settingan meja bundar berderet rapi menyapu pandangan lengkap dengan perangkat alat makan di atas meja. Seorang pelayan menghampiri Fenny. Setelah Fenny menyampaikan tujuan, pelayan lalu menyilahkan Fenny menunggu di lobby resto yang berisi set meja kursi empuk dengan hiasan dinding kain batik dengan keterangan sejarah dan filosofi motifnya.

Lobby Soga Resto (sumber gambar: mixedupalready.com)

Tak lama kemudian, pak Roni yang merupakan manager Dinasty Smart Hotel dan Soga Resto Solo muncul. Beliau segera menyilahkan Fenny duduk lalu membukakan daftar menu untuk Fenny. Sajian menu dengan nama unik perpaduan Jawa dan Eropa layaknya bangunan yang menaungi nampak menarik hati. Beberapa menu sudah dipilih. Sembari menunggu pesanan dating, pak Roni mengajak Fenny berkeliling melihat fasilitas di sekitar Soga Resto.

Pendapa Wuryaningratan. Bangunan yang tadinya Fenny lewati kini berada dalam sapuan pandangan mata. Lampu kristal gantung menghiasi langit-langit diatas set meja kursi kayu yang mewah. Ornamen patung gaya Eropa berjajar rapi seperti menyambut kedatangan tamu.

Pendapa Wuryaningratan tampak depan (dok. Soga Resto)

Setting round table Pendapa Wuryaningratan (dok. Soga Resto)
Gedung yang memiliki nDalem Ageng ini seringkali menjadi pilihan sewa gedung pernikahan di Solo. Dengan kapasitas tampung hingga 500 orang, Pendapa Wuryaningratan bisa menjadi pilihan paket pernikahan dengan biaya mulai dari Rp65.000.000,-. Lengkap untuk Sewa Ruangan Sasana Mangunsuka, Air Conditioner (AC), Penyesiaan kursi 200 pcs, Sound System Standard, Singer + Player + Keyboard, Makanan Prasmanan untuk 500 Pax, Buku Tamu,  Ijin Keramaian & Keamanan, Tempat Ganti Manten, Meja penerima tamu, Karpet Merah dan Additional menu Rp 90.000,- / pax. Info lengkap tentang harga dan biaya sewa gedung pernikahan di Solo berikut fasilitasnya ini bisa dilihat disini.

Selain Pendapa Wuryaningratan, ada Sasono Mangunkusumo yang memiliki daya tamping lebih besar. Hampir 1500 orang. Sayangnya Fenny tidak bisa melihat bagian dalam karena penjaga sedang tidak berada di tempat. Namun dari teras yang memanjang dengan nuansa Jawa yang kental sudah memberitahu Fenny dengan jelas daya tampungnya.


Sama halnya dengan Pendapa Wuryaningratan, Sasono Mangunkusumo juga sering menjadi tempat resepsi pernikahan dan sewa tempat pertemuan di Solo. Bahkan intansi perusahaan dan pemerintahan pun sering menyewa tempat untuk acara gathering. Dengan adanya taman yang cantik dan halaman yang luas, konsep garden party pun tidak mustahil bisa dilakukan.



Antara Pendapa Wuryaningratan dan Sasono Mangunkusumo juga terdapat halaman belakang yang cukup luas. Suatu kali pernah halaman itu digunakan untuk acara lomba memasak. Saat kembali ke restoran, Fenny melewati sebuah taman dengan kolam yang hijau dan teras samping terbuka dengan set meja kursi kayu. Sejenak saya jadi teringat kakek nenek yang memiliki ruangan dengan interior yang hampir sama.


Berada di atas lahan kurang lebih 4 hektar, kompleks yang sudah diresmikan menjadi cagar budaya ini memang sudah menjadi salah satu icon di Solo. Terlebih dengan museum Batik Danar Hadi. Soga Resto hadir untuk melengkapi pelayanan untuk tamu museum dan pengguna Pendapa Wuryaningratan maupun Sasono Mangunkusumo. Dengan akses dua pintu depan dan belakang serta lahan parkir yang luas, tidak salah jika kompleks yang sudah menjadi hal milik pendiri Batik Danar Hadi ini menjadi pilihan sewa tempat pernikahan, pertemua, gathering maupun acara lainnya di Solo. Selain itu, ada pula paket wisata heritage yang memiliki pilihan kursus membatik, batik study tour, table manner, heritage tour, Soga Art Culture, Soga Traditional Art of Culinary Tour yang bisa dilihat detailnya disini.

Menu pembuka, utama, penutup beserta minuman sudah tersaji lengkap di meja sekembalinya Fenny ke meja makan. Sekilas Fenny sudah mengenali makanan yang disajikan. Makanan tradisional yang kerap Fenny temui namun ditata apik ala chef. Tak sabar dengan hidangan yang memiliki konsep perpaduan tradisional dan modern dengan filosofi batik didalamnya, Fenny mencicipi Singkong Londo. Hidangan berbahan baku singkong itu terasa gurih di mulut.


Menu utama yang terdiri dari nasi kuning dengan ubo rampenya ini menjadi salah satu menu tradisional favorit tamu. Namanya Nasi Ndalem Wuryaningratan.


Disajikan dengan bentuk tumpeng berhias tudung dari daun pisang dan lauk-pauk yang juga di tempatkan dalamnya. Ada perkedal kentang, kering tempe, abon, kerupuk udang dan yang paling unik adalah cabe merah besar yang diisi daging. Sungguh unik dan klasik. Sedangkan Wagyu Beef menjadi menu favorit kategori internasional. Soga Resto memang melengkapi menu mulai dari tradisional hingga international.

Hidangan berwarna ungu dengan potongan asimetris menjadi pilihan dessert Fenny. Cita rasa ubi ungu yang lumer berpadu dengan pudding  lembut dimulut. Kalau versi tradisionalnya menu ini sering disebut gemblong. Namun berkat sulapan chef Soga Resto, makanan ala ndeso ini menjadi cantik dengan nama Kenya Mesem.Mesem berasal dari bahasa Jawa yang artinya senyum dan rasa dessert satu ini memang membuat saya tersenyum. Manisnya pas.


Menikmati makanan tanpa minuman itu seperti piknik tanpa membawa oleh-oleh. Pilihan minuman untuk pelepas dahaga yang tersaji memiliki nama Kawista Banjar Balong. Perpaduan air soda, sirup leci, sari kelapa, irisan buah strawberry segar, serta beberapa potong es sangat menyegarkan.Wajib dicoba kalau berkunjung ke Soga Resto.

Restoran yang dibuka sejak 2 tahun yang lalu ini terletak di lokasi yang strategis. Tak jauh dari kompleks Sriwedari Solo, Stasiun Balapan dan Mangkunegaran. Dibuka pukul 09.00-22.00 WIB, Soga Resto siap memanjakan lidah pengunjung dengan menu penuh sensasi ala fusion yang nge-blend dalam suasana klasik yang membuat pengunjung seperti bangsawan.

Puas menikmati hidangan di Soga Resto dan wisata heritage di sekitar kompleks Danar Hadi, Fenny berpamitan untuk meneruskan agenda perjalanan. Soga Resto telah memberikan kuliner unik yang tak kan terlupakan. Tertarik mencicipi atau bahkan mengadakan acara di Soga Resto? Silakan  melakukan reservasi melalui kontak yang tersedia atau datang langsung ke lokasi.

Soga Resto
Jl. Slamet Riyadi 261 Solo
www.sogaresto.com
email : manager@sogaresto.com
Telp : 0271-727020 atau 722084
FAX : 02171-722042

14 comments:

  1. Keren banget Mak Fenny.. kapan-kapan kalau ada kesempatan pengen kesana deh.. Yang saya penasaran, kisaran harga menunya (haha, penting ini :D), sampe cek ke webnya tapi kok ga ada ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. harganya mulai 25ribuan mbak, kalau untuk wisata kuliner ga mengecewakan deh ;)

      Delete
    2. Woooo... terjangkau ya mbak harganya

      Delete
  2. Saya cuma bolak balik lewat, ga berani mampir mak hehe ... Btw kenya mesem=gadis senyum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang jadi berani mampir dong setelah baca reviewnya ;) eh, baru ngeh kalau kenyo tuh gadis :D

      Delete
  3. Menunya sebenarnya biasa yah cuma ditata ulang jadi kelihatan wah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah hebatnya kreatifitas chef Soga Resto mbak ;)

      Delete
  4. keliatannya sih megah mewah gedungnya..ternyata harga pas di kantong...variasi menunya juga lumayan banyak.. apalagi Iga bakarnya uempuk pol

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah iya itu mau coba Iganya belum kesampaian apalagi so iga juga

      Delete
  5. Mampir dah kalo kapan-kapan ke solo ^^

    ReplyDelete
  6. Kaya suasana di rumah nenek.... pengen deh mampir ke sana kalu jalan-jalan ke Solo

    ReplyDelete
  7. Thanks for your post it is very interesting for me!

    ReplyDelete
  8. I say it in customary health. They have a suitable Crypto Bitcoin. I've been getting up on the wrong side of the bed. I feel like a million bucks.

    Bitcoin Era


    http://wealthcode.over-blog.com/bitcoin-era-erfahrung


    https://www.facebook.com/bitcoinera.official/

    ReplyDelete

Berbagi pengalaman yuuuk ibu-ibu belajar masak. Ditunggu di form komentar dibawah ini yaaa (^-^)